Soal NO 1. Gaya dan tipe-tipe kepemimpinan
Gaya kepemimpinan, dalam beberapa literatur juga sering disebut
tipe kepemimpinan. Gaya atau tipe kepemimpinan adalah serangkaian sikap, sifaf
dan karakter dari seorang pemimpin yang cenderung ditonjolkan dalam menggerakan
organisasi. Contohnya seorang pemimpin perusahaan A memimpin perusahannya
dengan sangat disiplin, terarah, serta kaku. Nah, jika anda seorang pemimpin,
bagaimana gaya kepemimpinan anda? mari kita simak pandangan para ahli tentang
gaya kepemimpinan.
Menurut Rensis Liker, gaya kepemimpinan seseorang dalam organisasi
dapat dikelompokan menjadi:
1. Eksploitatif, yaitu pemimpin yang memeras
bawahan, bawahan harus mencapai tujuan yang ditetapkan, kalau tidak bisa
dihukum.
2. Otoritatif, yaitu pemimpin yang keras
terhadap bawahan, bawahan tidak boleh memberi komentar terhadap perintah
pemimpin.
3. Konsultatif, yaitu pemimpin yang selalu
meminta pendapat dari bawahan, perintah biasanya dikeluarkan setelah diskusi
dengan bawahan.
4. Partisipatif, yaitu pemimpin yang selalu
mengambil keputusan sesuai kesepakatan bawahan.
Sedangkan menurut George R. Terry, ada enam tipe kepemimpinan,
yaitu:
1. Kepemimpinan Personal, pemimpin ini selalu
mengadakan kontak langsung dengan bawahan. Dia dapat mengetahui setiap masalah
yang dihadapai bawahan sehingga dia dapat segera memberikan petunjuk untuk
menyelesaikan masalah. Melalui kontak langsung pemimpin dan bawahan dapat
menanamkan pengaruh dan ide-idenya kepada bawahan. Sebab bawahan merasa
diperhatikan, dibimbing, dan diarahkan menuju kemajuan.
2. Kepemimpinan Non-personal, pemimpin tipe ini dilakukan
melaui media non-pribadi seperti perintah tertulus, surat keputusan, dan
pengumuman-pengumuman.
3. Kepemimpinan Otoriter, yaitu pemimpin yang merasa
bahwa kekuasaan yang sah adalah miliknya, sehingga merasa berhak memerintah dan
memindahkan orang lain.
4. Kempemimpinan Demokratis, pemimpin ini ditandai dengan
adanya partisipasi kelompok dalam penentuan tujuan dan pemanduan
pemikiran-pemikiran untuk menentukan cara-cara terbaik dalam melaksanakan
pekerjaan. Oleh karena itu, setiap pemikiran perorangan dan kelompok dihargai
serta bersifat terbuka.
5. Kepemimpinan Kebapakan, kepemimpinan itu disebut
dengan paternalistik yang ditandai oleh suatu sikap pemimpin yang dalam
memimpin bertindak sebagai bapak, yaitu sebagai pendidik, pengasuh, pembimbing,
dan penasihat dengan memperhatikan kesenangan dan kesejahteraan yang dipimpin.
6. Kepemimpinan Alamiah, pemimpin seperti ini timbul
dengan sendirinya secara spontan, bukan karena pengangkatan yang diterima serta
dituruti oleh orang lain. Kepemimpinan jenis ini sangat berpengaruh. Agar
organisasi berhasil, manajemen harus memanfaatkan para pemimpin alamiah.
Soal No 2.
Contriling/Pengawasan
Pengendalian adalah salah satu fungsi manajerial seperti perencanaan,
pengorganisasian, pengarahan. Pengendalian merupakan adalah fungsi penting
karena membantu untuk memeriksa kesalahan dan mengambil tindakan korektif
sehingga penyimpangan dari standar diminimalkan dan menyatakan tujuan
organisasi dicapai dengan cara yang diinginkan.
LANGKAH-LANGKAH
KONTROL
Mochler dalam Stoner James, A. F. (1988) menetapkan empat
langkah dalam proses pengendalian, yaitu sebagai berikut:
1. Menentukan
standar dan metode yang digunakan untuk mengukur prestasi.
2. Mengukur
prestasi kerja.
3.
Menganalisis apakah prestasi kerja memenuhi syarat.
4. Mengambil
tindakan korektif
1. Menetapkan standar dan Metode Mengukur
Prestasi Kerja
Standar yang dimaksud adalah criteria yang sederhana
untuk prestasi kerja, yakni titik-titik yang terpilih didalam seluruh program
perencanaan untuk mengukur prestasi kerja tersebut guna memberikan tanda kepada
manajer tentang perkembangan yang terjadi dalam perusahaan itu tanpa perlu
mengawasi setiap langkah untuk proses pelaksanaan rencana yang telah
ditetapkan.
2. Melakukan Pengukuran Prestasi Kerja
Pengukuran prestasi kerja idealnya dilaksanakan atas
dasar pandangan kedepan, sehingga penyimpangan-pennyimpangan yang mungkin
terjadi ari standar dapat diketahui lebih dahulu.
3. Menganalisis Apakah Prestasi Kerja
Sesuai dengan Standar
Yaitu dengan membandingkan hasil pengukuran dengan target
atau standar yang telah ditetapkan. Bila prestasi sesuai dengan standar manajer
akan menilai bahwa segala sesuatunya beada dalam kendali.
4. Mengambil Tindakan Korektif
Proses pengawasan tidak lengkap bila tidak diambil
tindakan untuk membetulkan penyimpangan yang terjadi. Apabila prestasi kerja
diukur dalam standar, maka pembetulan penyimpangan yang terjadi dapat dipercepat,
karena manajer sudah mengetahui dengan tepat, terhadap bagian mana dari
pelaksanaan tugas oleh individu atau kelompok kerja, tindakan koreksi itu harus
dikenakan.
Soal NO 3. Tingkat
kebutuhan manusia
a.
Manusia mempunyai beberapa kebutuhan
yaitu :
Menurut Abraham
Maslow, manusia memiliki lima tingkat kebutuhan hidup yang akan selalu berusaha
untuk dipenuhi sepanjang masa hidupnya. Lima tingkatan yang dapat membedakan
setiap manusia dari sisi kesejahteraan hidupnya, teori yang telah resmi di akui
dalam dunia psikologi.
Kebutuhan
tersebut berjenjang dari yang paling mendesak hingga yang akan muncul dengan
sendirinya saat kebutuhan sebelumnya telah dipenuhi. Setiap orang pasti akan
melalui tingkatan-tingkatan itu, dan dengan serius berusaha untuk memenuhinya,
namun hanya sedikit yang mampu mencapai tingkatan tertinggi dari piramida ini.
Lima tingkat
kebutuhan dasar menurut teori Maslow adalah sebagai berikut (disusun dari yang
paling rendah) :
1. Kebutuhan Fisiologis
Contohnya
adalah : Sandang / pakaian, pangan / makanan, papan / rumah, dan kebutuhan
biologis seperti buang air besar, buang air kecil, bernafas, dan lain
sebagainya.
2. Kebutuhan Keamanan dan
Keselamatan
Contoh seperti
: Bebas dari penjajahan, bebas dari ancaman, bebas dari rasa sakit, bebas dari
teror, dan semacamnya.
3. Kebutuhan Sosial
Misalnya adalah
: Memiliki teman, memiliki keluarga, kebutuhan cinta dari lawan jenis, dan
lain-lain.
4. Kebutuhan Penghargaan
Dalam kategori
ini dibagi menjadi dua jenis, Eksternal dan Internal.
- Sub kategori
eksternal meliputi : Pujian, piagam, tanda jasa, hadiah, dan banyak lagi
lainnya.
- Sedangkan sub
kategori internal sudah lebih tinggi dari eskternal, pribadi tingkat ini tidak
memerlukan pujian atau penghargaan dari orang lain untuk merasakan kepuasan
dalam hidupnya.
5. Kebutuhan Aktualisasi Diri
b.
Teori motivasi menurut Herzberg dan
aldever
Menurut Herzberg ada
dua faktor yang mempengaruhi motivasi kerja seseorang dalam organisasi, yaitu :
1. FAKTOR YANG MENYEBABKAN KETIDAKPUASAN
(HYGIENE/MAINTENANCE)
Faktor
Hygiene tidak berhubungan langsung dengan kepuasan suatu pekerjaan, tetapi
berhubungan langsung dengan timbulnya suatu ketidakpuasan kerja (
Dissatiesfier). Sehingga faktor hygiene tidak dapat digunakan sebagai alat
motivasi tapi lebih kepada menciptakan kondisi yang mencegah tibulnya
ketidakpuasan.
Faktor
higiene memotivasi seseorang untuk keluar dari ketidakpuasan, termasuk
didalamnya adalah hubungan antar manusia, imbalan, kondisi lingkungan, dan
sebagainya (faktor ekstrinsik).
Faktor-faktor dalam hygiene ialah:
1.
gaji, upah dan
tunjangan lainnya
2.
kebijakan
perusahaan dan administrasi
3.
Hubungan baik
antar-pribadi
4.
Kualitas
pengawasan
5.
Keamanan
pekerjaan
6.
Kondisi kerja
7.
keseimbangan
kerja dan hidup
2. FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB KEPUASAN KERJA (MOTIVATOR)
Faktor motivator adalah faktor-faktor yang
langsung berhubungan dengan isi pekerjaan (Job Content) atau faktor-faktor
intrinsik. Faktor motivator memotivasi seseorang untuk berusaha mencapai
kepuasan, yang termasuk didalamnya adalah achievement, pengakuan, kemajuan
tingkat kehidupan, dsb.
Hygiene
factor ini adalah faktor yang berada di sekitar pelaksanaan pekerjaan;
berhubungan dengan job context atau aspek ekstrinsik pekerja. faktor-faktor
yang termasuk di sini adalah:
1) Working condition (kondisi
kerja)
2) Interpersonal relation (hubungan
antar pribadi)
3) Company policy and administration
(kebijaksanaan perusahaan dan pelaksanaannya)
4) Supervision technical (teknik
pengawasan)
5) Job security (perasaan aman dalam
bekerja)
Teori Alderfer
Teori Alderfer dikenal dengan
akronim “ERG” . Akronim “ERG” dalam teori Alderfer merupakan huruf-huruf
pertama dari tiga istilah yaitu : E = Existence (kebutuhan akan eksistensi), R
= Relatedness (kebutuhanuntuk berhubungan dengan pihak lain, dan G = Growth
(kebutuhan akan pertumbuhan)
Jika makna tiga istilah tersebut
didalami akan tampak dua hal penting. Pertama, secara konseptual terdapat
persamaan antara teori atau model yang dikembangkan oleh Maslow dan Alderfer.
Karena “Existence” dapat dikatakan identik dengan hierarki pertama dan kedua
dalam teori Maslow; “ Relatedness” senada dengan hierarki kebutuhan ketiga dan
keempat menurut konsep Maslow dan “Growth” mengandung makna sama dengan “self
actualization” menurut Maslow. Kedua, teori Alderfer menekankan bahwa berbagai
jenis kebutuhan manusia itu diusahakan pemuasannya secara serentak. Apabila
teori Alderfer disimak lebih lanjut akan tampak bahwa :
·
Makin tidak terpenuhinya suatu
kebutuhan tertentu, makin besar pula keinginan untuk memuaskannya;
·
Kuatnya keinginan memuaskan
kebutuhan yang “lebih tinggi” semakin besar apabila kebutuhan yang lebih rendah
telah dipuaskan;
·
Sebaliknya, semakin sulit memuaskan
kebutuhan yang tingkatnya lebih tinggi, semakin besar keinginan untuk
memuasakan kebutuhan yang lebih mendasar.
Tampaknya pandangan ini didasarkan
kepada sifat pragmatisme oleh manusia. Artinya, karena menyadari
keterbatasannya, seseorang dapat menyesuaikan diri pada kondisi obyektif yang
dihadapinya dengan antara lain memusatkan perhatiannya kepada hal-hal yang
mungkin dicapainya.
c.
Komparasi dari ketiga teori tesebut Adalah
Soal No 4. Pengertian komunikasi
Definisi Komunikasi :
Komunikasi didefinisikan sebagai
proses pemindahan dalam gagasan atau informasi seseorang kepada orang lain.
Komunikasi mempunyai artian tidak hanya berupa kata-kata yang disampaikan
kepada seseorang namun mempunyai arti yang lebih luas seperti mengekspresikan
wajah, intonasi, dan sebagainya.
Unsur-Unsur Komunikasi :
1. Komunikator: orang yang menyampaikan pesan
2. Komunikan: orang yang menerima ide, pesan,
pernyataan, dll
3. Pesan: ide atau keinginan dari komunikator
yang didukung oleh lambang
4. Media: sarana atau saluran yang menunjang
pesan
5. Efek atau feedback,
tanggapan dari pihak komunikan terhadap pesan yang disampaikan oleh komunikator
jenis-jenis feedback:
a. zero feedback (pesan tidak dimengerti oleh
komunikan)
b. positive feedback (pesan dimengerti oleh
komunikan)
c. neutral feedback (respon yang tidak
memihak/tidak mendukung ataupun menentang)
d. negative feedback (respon yang bersifat
merugikan atau menyudutkan komunikator
Fungsi
komunikasi dalam ruang lingkup :
a.
Komunikasi internal
Komunikasi yang berlangsung dalam
ruang lingkup atau lingkungan organisasi atau perusahaan yang terjadi diantara
anggota organisasi atau perusahaan tersebut saja.
Komunikasi internal ini dapat
dibedakan menjadi tiga macam :
1.
Komunikasi vertikal yang terjadi
dalam bentuk komunikasidari atasan kepada bawahan, misalnya perintah, teguran,
pujian, petunjuk dan sebagainya.
2.
Komunikasi horizontal yang terjadi
didalam ruang lingkup organisasi atau kantor diantara orang-orang yang
mempunyai kedudukan sejajar.
3.
Komunikasi diagonal yang terjadi
didalam ruang lingkup organisasi atau kantor diantara orang-orang yang
mempunyai kedudukan tidak sama pada posisi tidak sejalur vertikal.
b.
Komunikasi eksternal
Komunikasi yang berlangsung antara
organisasi atau perusahaan dengan pihak masyarakat yang ada diluar organisasi
atau perusahan tersebut. Komunikasi dengan pihak luar dapat berbentuk :
1.
Eksposisi, pameran, promosi,
publikasi dan sebagainya
2.
Konperensi pers (press release)
3.
Siaran televisi, radio dan
sebagainya
4.
Bakti sosial, pengabdian pada
masyarakat, dan sebagainya.
Komunikasi eksternal dimaksudkan
untuk mendapatkan pengertian, kepercayaan, bantuan dan kerjasama dengan
masyarakat.
Soal No 5. Motivasi
Metode motivasi
Ada
dua metode motivasi yaitu motivasi langsung dan metivasi tidak langsung’
a.
Motivasi langsung (Direct motivation)
Motivasi
langsung adalah motivasi (materiil dan nonmateriil) yang diberikan secara
langsung kepada setiap individu untuk memenuhi kegutuhan serta kepuasannya.
Jadi sifatnya khusus, seperti pujian, penghargaan, tunjangn, dan bonus.
b.
Motivasi tidak langsung (indirect motivation)
Motivasi
tidak langsung adalah motivasi yang diberikan merupakan fasilitas-fasilitas
yang mendukung serta menunjang gairah seseorang/kelancaran tugas sehingga
seseorang betah dan bersemangat melakukan pekerjaannya
Alat Motivasi
Alat-alat
motivasi yang sering diberikasn antara lain :
1. Material
Incentive, yaitu motivasi yang bersifat materiil sebagai imbalan prestasi yang
diberikan untuk karyawan
2. Material
incentive, yaitu yang berbentuk uang atau barang
3. Nonmaterian
incentive, yaitu motivasi yang tidak berbentuk materi
Yang
termasuk nonmaterial insentive adalah penempatan yang tepat, pekerjaan yang
terjamin,piagam penghargaan bintang jasa, perlakuan yang wajar atau sejenisnya
0 Response to "UAS Manajemen"
Post a Comment